REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Tiga tim mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas `Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta sukses meraih medali di ajang International Festival of Innovation On Green Technology 2018 (i-finog) di Malaysia, baru-baru ini. Kompetisi yang diadakan oleh Universiti Malaysia Pahang (UMP) ini diikuti perwakilan dari beberapa negara, termasuk Indonesia.
Pada ajang tersebut, Indonesia mendelegasikan beberapa perguruan tinggi negeri maupun swasta. “Salah satunya dari Unisa yang mengirimkan tiga tim dari tiga prodi yang berada di FST,” kata dosen arsitek Unisa, Iwan Darmawan.
Adapun program studi yang mengikuti ajang internasional ini yaitu Prodi Arsitektur, Prodi Teknologi Informasi, dan Prodi Bioteknologi. Masing-masing tim beranggotakan tiga sampai empat orang.
Iwan yang juga pembina persiapan mahasiswa yang mengikuti perlombaan tersebut mengatakan dosen masing-masing tim selalu memberikan masukan, semangat, serta dukungan kepada anak didiknya. Di antaranya membagikan timeline agar antara kuliah dan persiapan dalam mengikuti ajang internasional sehingga tidak saling mengganggu.
“Mereka membuat ide sendiri, proposal sendiri, dan membuat bahan serta presentasi sendiri, jadi dosen hanya menjadi asistensi saja ya,’’ ujarnya.
Dari persiapan yang sudah dilakukan, akhirnya membuahkan hasil dengan prestasi yang dicapai dari ketiga tim yang dikirim mengikuti ajang i-finog. Tim Prodi Arsitek yang beranggotakan Deri Sulung Palwaguna, Erma Julkrismi, dan Nabila Fachry Nadhifah berhasil membawa pulang medali perak di Class D (Building, Architecture, Civil Engineering Construction, and Materials).
Mereka meraih medali dengan karyanya yang bernama Tahado Space. Deri menjelaskan fungsi dari alat tersebut yaitu untuk meningkatkan antartetangga dalam suatu kompleks perumahan, di mana di suatu perumahan atau kompleks orang sangat jarang berinteraksi karena kesibukan dari masing-masing orang.
Jadi untuk menghubungkan itu, Tahado Space jadi salah satu solusinya untuk berbagi makanan ataupun oleh-oleh. ‘’Penempatanya ada di antara rumah yang bersebelahan, sehingga kalau ada yang memasukkan makanan nanti akan ada alarm atau lampu yang menyala,” jelasnya.
Selain itu, tim dari Prodi Teknologi Informasi yang beranggotakan Amalia Nur Afifah, Zaenal Achmad Raihan, serta Muhammad Nur Kamil Almubaroq juga membawa pulang medali perak Class E (ICT, Multimedia, Telecommunication, Computer Sciences, Electricity and Electronic and Games) dengan karyanya yang berjudul.
Berikutnya di kategori Class C (Biotechnology, Life Sciences, Health and Chemicals) tim Prodi Bioteknologi yang beranggotakan Hamiyati Qoimatu Dini Al Faruqi, Raden Rara Dinda Larasati, Wahyuni Wulansari, serta Baiq Annisa Fatona, berhasil meraih medali perunggu.
Selain mengikuti International Festival of Innovation On Green Technology 2018, mereka juga melakukan pengabdian internasional dengan tema Khidmat Komuniti Highly Immersive Programme. Kegiatan diadakan di Sekolah Kebangsaan Gambang Kuantan, Pahang, Malaysia, dengan program media ajar bahasa Inggris untuk siswa.