REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK — Pimpinan Pusat Aisyiyah menggelar kegiatan Pink Blue Day 2017 di Masjid Raya Mujahidin, Pontianak, Kalimantan Barat pada Ahad (29/10) pagi. Acara tersebut digelar bertepatan dengan bulan peduli kanker payudara (Pink Day).
Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Kalimantan Barat, Wagiyem mengatakan Pink Blue Day 2017 diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian kepada isu kanker payudara dan kanker serviks yang menyerang perempuan. Karena itu, Pink Blue Day 2017 digelar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini kanker payudara dan serviks serta launching aplikasi dini.
“Saya bersama Dinkes dan seluruh masyarakat Kota Pontianak harus terus bersama-sama mengampanyekan hal ini agar masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan reproduksi, yakni deteksi dini penyakit kanker payudara dan serviks,” kata Wagiyem keterangan tertulis yang diterima Republika, Ahad (29/10).
Ia menerangkan, gerakan Aisyiyah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan penyakit kanker serviks dan payudara sangat didukung Wali Kota Pontianak, Sutarmidji. Saat memberikan sambutan dalam kegiatan Pink Blue Day 2017, Sutarmidji juga mengajak seluruh masyarakat untuk melakukan gerakan Keluarga Peduli Kanker dan deteksi dini penyakit kanker serviks dan payudara.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tidak Menular dari Kementerian Kesehatan, Lily S Sulistyowati saat menghadiri kegiatan Pink Blue Day 2017 mengatakan, saat ini darurat kanker payudara dan serviks. Pembiayaan BPJS untuk penyakit kanker juga terus mengalami peningkatan dari Rp 1,5 Triliun di tahun 2014 menjadi Rp 2,2 Triliun pada 2015.
“Dari jumlah tersebut kanker payudara dan serviks merupakan penyakit kanker terbanyak yang kasusnya dialami oleh perempuan,” ujarnya.
Karena itu, ia menyatakan, Kementrian Kesehatan sangat mendukung kegiatan Pink Blue Day 2017 dan gerakan yang diinisiasi oleh Aisyiyah. Setelah acara ini berlangsung diharapkan seluruh masyarakat semakin terdorong untuk melakukan deteksi dini kanker payudara dan serviks.
Ia menambahkan, bukan hanya deteksi dini kanker payudara dan serviks, tetapi juga deteksi dini semua penyakit kanker. Agar pencegahan dan pengobatan kanker di Indonesia bisa semakin berhasil.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini juga menyampaikan, salah satu alasan digelarnya kegiatan Pink Blue Day 2017 karena Aisyiyah dan Muhammadiyah sejak awal berdirinya sangat menaruh perhatian pada kesehatan masyarakat. Kanker payudara dan serviks adalah penyakit kanker penyebab kematian pertama dan kedua perempuan.
Aisyiyah ingin mengaungkan deteksi dini dua penyakit tersebut. Semakin cepat dideteksi, kemungkinan sembuh akan semakin besar.
“Untuk menyebar luaskan deteksi dini tersebut maka pada kegiatan Pink Blue Day 2017 ini, Aisyiyah melakukan launching Aplikasi Dini dan Gerakan Keluarga Peduli Kanker,” ujarnya.
Ia menerangkan, Aplikasi Dini akan memberikan edukasi, sosialisasi dan peringatan untuk melakukan deteksi dini kanker payudara dan serviks secara mudah dan sederhana kepada para perempuan. Gerakan keluarga peduli kanker sangat penting bagi Aisyiyah, mengingat keluarga merupakan institusi terkecil dalam masyarakat.
Ia menambahkan, Aisyiyah akan mendorong dan megedukasi keluarga-keluarga di Indonesia untuk menjadi keluarga yang kuat, sakinah, mawwadah, warohmah. “Yang nanti juga bisa berperan keluar menjadi pionir kesehatan di masyarakat,” jelasnya.
Aplikasi dapat diundur di Google Play.