Kecepatan website adalah waktu yang dibutuhkan sebuah halaman website agar selesai dimuat di web browser. Setidaknya halaman inilah yang dilihat oleh pengunjung website.
Namun, loading website sebenarnya tidak hanya terjadi di perangkat Anda saja. Ketika Anda mengakses sebuah halaman website, ada tiga proses yang terjadi, yaitu:
- Proses mengirimkan file-file halaman website yang diakses dari server ke web browser.
- Proses web browser merespons pengiriman file.
- Proses mengolah dan memuat halaman website di web browser.
Dari ketiga proses tersebut, yang digunakan sebagai patokan kecepatan website adalah saat halaman dimuat di browser. Oleh karena itu, kecepatan inilah yang harus Anda perhatikan.
Dari hal-hal yang perlu diperhatikan dari ketiga proses tersebut ternyata ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan sebuah website, sehingga website bisa menjadi lambat saat diakses.
Ada banyak hal yang membuat website lambat, berikut faktor-faktor yang membuat website menjadi lambat:
1. Memilih Server Web Hosting Buruk
Apabila jenis server yang digunakan website Anda memiliki performa yang buruk, kecepatan loadingnya pun tidak akan optimal. Lalu, jenis server apa yang sebaiknya Anda gunakan?
Saat ini, Apache dan NGINX merupakan dua jenis server web hosting yang umumnya ditawarkan. Namun, perlu Anda ketahui bahwa popularitas keduanya mulai kalah dengan server LiteSpeed.
Perubahan ini disebabkan oleh kecepatan server yang ditawarkan LiteSpeed. Sebuah riset menunjukkan bahwa Litespeed server 84 kali lebih cepat dari Apache dan 12 kali lebih cepat dari NGINX.
Di samping jenis server, lokasi server juga berpengaruh terhadap performa. Semakin jauh letak server dari pengunjung website, semakin lama juga proses untuk menyajikan website di browser orang tersebut.
Jadi, sebaiknya Anda menggunakan server yang berada di negara yang sama dengan mayoritas pengunjung website.
2. Menggunakan Tema yang “Berat”
Banyak orang yang ingin websitenya terlihat mewah. Maksudnya, website dengan berbagai elemen visual yang dianggap menarik, termasuk header berukuran besar, slider, dan widget.
Namun, Anda perlu menghindari tema yang menawarkan hal-hal tersebut untuk website bisnis. Semakin kompleks halaman website Anda, semakin lama pula loadingnya. Apalagi jika pengunjung mengaksesnya dari browser ponsel dan koneksinya tidak begitu bagus.
3. Menginstall Terlalu Banyak Plugin
Plugin memudahkan Anda untuk menambahkan fitur di website. Dari yang sederhana seperti tombol share ke media sosial, hingga yang kompleks seperti page builder dan checkout pembelian.
Nah, sesederhana apapun, plugin memakan bandwidth server. Ditambah lagi jika plugin yang Anda gunakan tidak update atau kompatibel dengan versi CMS. Hal tersebut akan semakin memperlambat performa website.
Karena alasan di ataslah Anda harus menginstall plugin yang selalu update. Selain itu, perhitungkan juga plugin apa saja yang betul-betul diperlukan. Jangan sampai ada terlalu banyak plugin di website Anda.
4. Ukuran Database Terlalu Besar
Sesuai namanya, database adalah tempat untuk menyimpan berbagai data website, antara lain:
- Username
- Password
- Posting
- Komentar
- Kategori posting
- Plugin
Nah, data tersebut pastinya menumpuk dengan berkembangnya website Anda. Sayangnya, setiap entry database memiliki ukuran. Dengan kata lain, database website lama kelamaan akan menjadi sangat besar.
Untuk itu, Anda harus rajin mengecek daftar posting yang sudah masuk trash atau plugin yang sudah dinonaktifkan. Jika ada, hapus posting atau plugin secepatnya untuk mengurangi ukuran database.