Smart city adalah konsep pembangunan kota yang mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, meningkatkan efisiensi layanan publik, serta menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih berkelanjutan.
Penerapan Smart City
Beberapa contoh implementasi smart city di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, antara lain:
- Transportasi berbasis aplikasi: sistem transportasi umum yang terhubung dengan aplikasi untuk memantau jadwal, rute, dan pembayaran digital.
- Pengelolaan sampah dengan IoT: sensor cerdas pada tempat sampah yang memberi sinyal ketika penuh, sehingga efisiensi pengangkutan lebih baik.
- Sistem energi pintar: penggunaan smart grid dan energi terbarukan untuk mengurangi konsumsi listrik berlebih serta mendukung lingkungan yang lebih hijau.
- Layanan publik digital: aplikasi pemerintah yang memungkinkan warga mengakses layanan administrasi tanpa perlu datang langsung ke kantor.
Tujuan Utama Smart City
- Efisiensi – memaksimalkan sumber daya kota dengan teknologi.
- Keberlanjutan – menciptakan lingkungan yang ramah energi dan berwawasan lingkungan.
- Kenyamanan – meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui layanan cepat, aman, dan mudah diakses.
Tantangan dalam Pembangunan Smart City
- Keterbatasan infrastruktur digital di beberapa daerah.
- Kesenjangan literasi digital pada masyarakat.
- Isu keamanan data dan privasi.
- Pendanaan dan keberlanjutan proyek.
Oleh karena itu, pembangunan smart city tidak bisa dilakukan oleh pemerintah semata. Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sangat penting agar implementasi smart city benar-benar memberi manfaat nyata dan tidak hanya sebatas proyek teknologi.