Mengenal Virtual Reality, Dunia Khayalan Semakin Nyata

Pengertian Virtual Reality

Virtual reality adalah teknologi yang membuat pengguna atau user dapat berinteraksi dengan lingkungan yang ada di dalam dunia maya, yang disimulasikan oleh komputer, sehingga pengguna merasa berada di dalam lingkungan tersebut. Biasa dikenal dengan istilah realitas maya.

Teknologi virtual reality yang lebih awal adalah Peta Bioskop Aspen, yang diciptakan oleh MIT pada tahun 1977 dalam salah-satu programnya yaitu, suatu simulasi kasar tentang kota Aspen di Colorado, dimana para pemakai bisa mengembara ke dalam salah-satu dari tiga musim yaitu musim panas, musim dingin, dan poligon.

Dua hal pertama tersebut telah didasarkan pada foto, karena para peneliti benar-benar memotret tiap-tiap pergerakan yang mungkin melalui pandangan jalan kota besar pada kedua musim tersebut, dan yang ketiga adalah suatu model dasar 3 dimensi kota besar.

Akhir tahun 1980 istilah “Virtual Reality” telah dipopulerkan oleh Jaron Lanier, salah satu pelopor modern dari bidang tersebut. Lanier yang telah mendirikan perusahaan VPL Riset pada tahun 1985, telah mengembangkan dan membangun sistem “kacamata hitam dan sarung tangan” yang terkenal pada masa itu. Secara umum, VR sudah dikembangkan cukup lama, tepatnya mulai dari tahun 1800-an.

Berikut ditampilkan sejarah VR dari awal hingga saat ini :

  • 1800-an – Mulai muncul ide untuk membuat sebuah alternatif realitas seiring dengan mulai munculnya praktek fotografi.
  • 1838 – Ditemukan stereoskop pertama yang menggunakan dua cermin kembar untuk memproyeksikan sebuah gambar.
  • 1839 – Stereoskop tersebut dikembangkan menjadi View-Master dan kemudian dipatenkan satu abad kemudian pada tahun 1939.
  • 1956 – Morton Heilig yang memiliki latar belakang di industri Motion Picture Hollywoodmulai menginginkan orang-orang mampu merasakan suasana bagaikan masuk ke dalam sebuah film. Dibuatlah simulasi Sensorama yang dapat membuat penggunanya merasakan suasana lingkungan perkotaan bagaikan dengan menaiki sepeda motor. Sudah dilengkapi dengan multisensor stimulasi, sehingga penggunanya mampu melihat jalan, mendengar mesin motor berbunyi, merasakan getaran motor, dan mencium bau mesin motor di sebuah dunia yang didesain teknologi.
  • 1960 – Morton Heilig kemudian mematenkan peralatan yang dinamakan dengan Telesphere Mask. Banyak investor yang kemudian tertarik bekerjasama.
  • Pertengahan 1980 – Mulai digunakan istilah “virtual reality”. Adalah Jaron Lanier, founder dari VPL Research yang mulai mengembangkan peralatan virtual reality, termasuk goggle (kaca mata) dan sarung tangan yang dibutuhkan seseorang untuk merasakan pengalaman VR.
  • Saat ini – Setelah enam dekade dikembangkan dengan bantuan dana investor, kini VR bisa dinikmati secara luas dengan harga yang ekonomis, menggunakan peralatan berkualitas tinggi yang mudah diakses.

Cara Kerja Virtual Reality

Virtual reality bekerja dengan memanipulasi otak manusia sehingga seolah-olah merasakan berbagai hal yang virtual terasa seperti hal yang nyata. Bisa dibilang, virtual reality merupakan proses penghapusan dunia nyata di sekeliling manusia, kemudian membuat si pengguna merasa tergiring masuk ke dunia virtual yang sama sekali tak bersentuhan dengan dunia nyata.

Untuk dapat melakukan hal ini, tentu dibutuhkan berbagai perangkat tambahan. Paling minimalnya, jika Anda ingin merasakan masuk ke dalam dunia virtual reality, maka dibutuhkan sebuah headset VR, seperti misalnya yang kini banyak ditemukan di pasaran adalah Oculus Rift atau Samsung Gear VR.

Elemen Virtual Reality

Menurut Strate School of Design, VR punya berbagai elemen. Elemen ini dituliskan oleh William R. Sherman dan Alan B. Craig dalam buku yang berjudul Understanding Virtual Reality, Interface, Application, and Design.

Elemen virtual reality itu adalah:

1. Dunia virtual

Seperti namanya, komponen utama VR adalah realita maya itu sendiri. Simulasi ini dibuat secara visual.

2. Immersion

Saat memasuki dunia VR, Sahabat TI akan berpindah dari dunia nyata ke dunia maya. Tentu saja, Sahabat TI tak benar-benar berpindah secara fisik. Dirimu yang pergi hanyalah komponen indra saja. Matamu melihat realita maya, telingamu juga mendengarkan dunia itu.

3. Sensory feedback

Headset VR tak hanya membuatmu bisa melihat dan mendengar realita maya, lho. Ia juga mendeteksi perubahan posisimu. Oleh karena itu, saat Sahabat TI bergerak, dunia yang Sahabat TI lihat pun akan menyesuaikan. Ini membuat realita maya semakin terasa nyata.

4. Interactivity

Dalam VR, Sahabat TI tidak hanya bisa melihat dan mendengar. Sahabat TI juga bisa berinteraksi dengan apa yang ada di sana. Hal itu misalnya mengambil barang, memecahkan barang, menekan tombol maya, dan lain-lain.

[/et_pb_text][et_pb_image src=”https://psti.unisayogya.ac.id/wp-content/uploads/2022/02/senior-man-using-vr-goggles.jpg” _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” title_text=”senior-man-using-vr-goggles” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″][/et_pb_image][et_pb_text _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″]

Pekerjaan di Dunia Virtual Reality

Sahabat TI telah mengetahui pengertian, sejarah, serta elemen dari VR. Apakah Sahabat TI tertarik berkarier di dalamnya? Ada beberapa alternatif pekerjaan yang bisa Sahabat TI pilih. Melansir Circuit Stream, pilihan karier di dunia virtual reality itu adalah:

1. VR software engineer atau developer

VR dapat dapat berjalan karena tersemat program di dalamnya, oleh karena itu dibutuhkan orang-orang dengan keterampilan prmerograman untuk men-develop VR. Kemudian masih ada banyak lagi perusahaan yang mengembangkan produk untuk memenuhi ekosistem VR yang semakin besar.

2. Product manager

Di balik produk, ada orang yang memimpin penciptaan, pembuatan, dan peluncurannya. Orang tersebut adalah product manager. Software VR juga merupakan sebuah produk. Oleh karena itu, harus ada product manager di sana. Sahabat TI akan diminta berkolaborasi dengan developer, desainer, hingga marketer perusahaan.

3. Desainer

Visual yang menarik adalah salah-satu pertanda kualitas virtual reality. Di sinilah para desainer berperan. Bentuk grafis dalam virtual reality bermacam-macam, lho. Ada yang berupa UI/UX design. Khusus untuk VR game, ada juga game designer di sana.

Sumber

[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *