Mengenal Augmented Reality (AR)

[et_pb_section fb_built=”1″ _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” global_colors_info=”{}”][et_pb_row _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” global_colors_info=”{}”][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” global_colors_info=”{}”][et_pb_text _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” global_colors_info=”{}”]

Halo Sahabat TI!, Sahabat TI pasti pernah dengar atau bahkan memainkannya, yaitu permainan Pokemon Go. Pokemon Go adalah salah satu contoh visualisasi augemented reality dalam bentuk games, Pokemon Go pada beberapa tahun terakhir ini telah menjadi permainan yang trending di seluruh dunia. Pokemon Go menggunakan teknologi GPS untuk melacak pergerakan pemain serta teknologi Augmented reality (AR) untuk menampilkan Pokemon di layar saat menggunakan kamera. Canggih bukan? Nah, Kali ini mimin akan berbagi pengetahuan tentang Augmented Reality (AR).

Definisi Augmented Reality

Augmented Reality (AR), adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut secara realitas dalam waktu nyata.

Tidak seperti realitas maya yang sepenuhnya menggantikan kenyataan, realitas berimbuh sekadar menambahkan atau melengkapi kenyataan. Sehingga Teknologi AR ini dapat menyisipkan suatu informasi tertentu ke dalam dunia maya dan menampilkannya di dunia nyata dengan bantuan hardware seperti webcam, komputer, lapto, smartphone, maupun kacamata khusus.

Bahasa mudahnya teknologi Augmented Reality menggabungkan secara real-time konten digital baik 2D atau 3D dengan dunia nyata dengan diproyeksikan melalui bantuan webcam, computer, kamera bahkan kacamata khusus. Perangkat tersebut berfungsi sebagai output device yang menampilkan sebuah informasi berupa bentuk video, gambar, animasi ataupun model 3D. Sehingga, pengguna bisa melihat hasilnya dalam cahaya buatan dan alami. Augmented Reality atau AR  menggunakan teknologi SLAM (Simultaneous Localization and Mapping), sensor, dan pengukur kedalaman. Semua teknologi tidak bisa berdiri sendiri, termasuk juga Augmented Reality. Komponen teknologi pendukung Augmented Reality antara lain kamera dan sensor, perangkat proyeksi dan refleksi.

Metode Augmented Reality

Metode yang dikembangkan pada Augmented Reality saat ini terbagi menjadi dua metode, yaitu Marker Based Tracking dan Markless Augmented Reality.

A. Marker Augmented Reality (Marker Based Tracking)

Marker biasanya merupakan ilustrasi hitam dan putih persegi dengan batas hitam tebal dan latar belakang putih. Komputer akan mengenali posisi dan orientasi marker dan menciptakan dunia virtual 3D yaitu titik (0,0,0) dan tiga sumbu yaitu X, Y, dan Z. Marker Based Tracking ini sudah lama dikembangkan sejak 1980-an dan pada awal 1990-an mulai dikembangkan untuk penggunaan Augmented Reality.

B. Markerless Augmented Reality

Salah satu metode Augmented Reality yang saat ini sedang berkembang adalah metode “Markerless Augmented Reality”, dengan metode ini pengguna tidak perlu lagi menggunakan sebuah marker untuk menampilkan elemen-elemen digital, dengan tool yang disediakan Qualcomm untuk pengembangan Augmented Reality berbasis mobile device, mempermudah pengembang untuk membuat aplikasi yang markerless (Qualcomm, 2012).

Seperti yang saat ini dikembangkan oleh perusahaan Augmented Reality terbesar di dunia Total Immersion dan Qualcomm, mereka telah membuat berbagai macam teknik Markerless Tracking sebagai teknologi andalan mereka, seperti Face Tracking, 3D Object Tracking, dan Motion Tracking.

1. Face Tracking

Algoritma pada computer terus dikembangkan, hal ini membuat komputer dapat mengenali wajah manusia secara umum dengan cara mengenali posisi mata, hidung, dan mulut manusia, kemudian akan mengabaikan objek-objek lain di sekitarnya seperti pohon, rumah, dan lain – lain. Teknik ini pernah digunakan di Indonesia pada Pekan Raya Jakarta 2010 dan Toy Story 3 Event (Widiansyah, Firman, 2014).

2. 3D Object Tracking

Berbeda dengan Face Tracking yang hanya mengenali wajah manusia secara umum, teknik 3D Object Tracking dapat mengenali semua bentuk benda yang ada disekitar, seperti mobil, meja,

3. Motion Tracking

Komputer dapat menangkap gerakan, Motion Tracking telah mulai digunakan secara ekstensif untuk memproduksi film-film yang mencoba mensimulasikan gerakan.

4. GPS Based Tracking

Teknik GPS Based Tracking saat ini mulai populer dan banyak dikembangkan pada aplikasi smartphone (iPhone dan Android), dengan memanfaatkan fitur GPS dan kompas yang ada didalam smartphone, aplikasi akan mengambil data dari GPS dan kompas kemudian menampilkannya dalam bentuk arah yang kita inginkan secara realtime, bahkan ada beberapa aplikasi menampikannya dalam bentuk 3D.

[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][et_pb_row _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” column_structure=”1_2,1_2″][et_pb_column _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” type=”1_2″][et_pb_image src=”https://psti.unisayogya.ac.id/wp-content/uploads/2022/01/Hand_Smartphone_2-edit-300×169.png” _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” title_text=”Hand_Smartphone_2-edit” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″ align=”center” min_height=”203px”][/et_pb_image][/et_pb_column][et_pb_column _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” type=”1_2″][et_pb_image src=”https://psti.unisayogya.ac.id/wp-content/uploads/2022/01/pokemon-go-300×176.jpg” _builder_version=”4.14.2″ _module_preset=”default” title_text=”pokemon-go” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″ align=”center” width=”100%” max_width=”100%” min_height=”203px”][/et_pb_image][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *